Skip to main content

Revolusioner ! : Teori Perubahan Struktural dan Revolusi Ketergantungan Internasional

Teori Neoklasik dikritik oleh segrombolan orang yang revolusioner!
Jadi ada, beberpa orang yang mengemukakan teori lain dalam Ekonomi Pembangunan. Kita simak bersama ....

Teori Perubahan Struktural
                Menitikberatkan pada transformasi ekonomi yang dialami NSB dari sektor pertanian subsisten menuju sektor modern, yaitu industri dan jasa.
1.     Teori Pembangunan Arthur Lewis
Kalo menurut Lewis, perekonomian yang terbelakang terdiri dari dua sektor yaitu: sektor tradisional (pertanian subsisten dengan produktivitas rendah yang kelebihan tenaga kerja), dan sektor industri perkotaan modern dengan produktivitas tinggi.
Jadi terjadi peralihan tenaga kerja dari sektor tradisional ke sektor industri perkotaan. So, akan terjadi urbanisasi. Flow tenaga kerja itu akan berakhir apabila seluruh tenaga kerja yang berada di pedesaan habis!
Jadi Semua Desa akan Jadi Kota !!
2.     Teori Pola Pembangunan Chenery
Chenery menjelaskan lebih lanjut Teori perubahan Struktural dalam penelitainnya. Dia menyebutkan bahwa :
·         Ada transisi perekonomian agraris ke industri
·         Ada kesinambungan antara modal fisik dan manusia
·         Perubahan jenis permintaan konsumen dari produk kebutuhan pokok dan pangan ke berbagai barang dan jasa manufaktur
·         Perkembangan daerah perkotaan dan terjadi urbanisasi
·         Pengurangan jumlah anggota dalam setiap keluarga (anak sudah tidak dipandang sebagai salah satu faktor penunjang ekonomi).
Kritik untuk Teori Perubahan Struktural
Lewis maupun Chenery beranggapan bahwa tenaga kerja di desa akan terserap habis oleh sektor ekonomi perkotaan. Mereka mengamati melalui pola-pola yang terbentuk di sebagian besar NSB. Hal ini tentu dapat berakiba buruk jika pemerintah menelan secara mentah teori ini dan memajukan sektor industri dan melupakan sektor pertanian selamanya.
Revolusi Ketergantungan Internasional
  Model ketergantungan internasional memandang negara-negara Dunia Ketiga sebagai korban kekakuan kelembagaan, politik, dan ekonomi baik skala domestik maupun internasional. Mereka terjebak dalam ketergantungan (dependence) dan dominasi (dominance) negara-negara kaya.
  Di dalam pendekatan ini, terdapat tiga aliran pemikiran yang utama, yaitu: model ketergantungan neokolonialisme, model paradigma palsu, serta tesis pembangunan-dualistik
1.     Model Ketergantungan Neokolonial (Neocolonial Dependence Model)
Kamu tau nggak? Sebenernya teori ini adalah buah pikiran dari kaum Marxis!!
Jadi teorinya bilang begini:
  Ada kekuasaan yang tidak berimbang antara “center atau negara negara industri maju dan periphery atau negara negara dunia ketiga
  Kemiskinan di negara-negara Dunia Ketiga dikaitkan dengan keberadaan dan kebijakan kelompok negara-negara industri kapitalis.
Jadi penganut teori ini mencoba untuk mandiri dari ketergantungan asing walaupun itu berat. Penganut teori ini beranggapan bahwa ketergantungan terhadap asing hanya menyengsarakan rakyat. Kekuatan asing masuk ke dalam melalui comprador, elit domestik yang jumlahnya sedikit namun mereka berkuasa. So, keterbelakangan bukan diakibatkan oleh GDP ataupun pola saving, namun karena sebuah KESENGAJAAN !
Duh... di Indonesia ada Comprador ga ya?? Jangan2 9 Naga adalah Comprador??
2.     Model Paradigma Palsu (false-paradigm model)
  Keterbelakangan negara-negara Dunia Ketiga akibat dari tidak tepatnya saran yang diberikan oleh pakar internasional.
  Para pembuat kebijakan yang pada umumnya mendapat latihan dan didikan dari negara-negara maju, menerapkan konsep-konsep asing dan model-model teoritis yang tidak cocok dan tidak relevan untuk diterapkan di daerahnya.
3.     Pembangunan-Dualistik
  Dunia terbagi ke dalam dua kelompok besar yaitu negara-negara kaya dan miskin.
  Keberadaan dua kelompok tersebut bukan bersifat sementara atau transisional melainkan sesuatu yang bersifat baku!
  Suprioritas kaya dan inferioritas miskin bukannya semakin berkurang, malah semakin menjadi-jadi. Gap diantara mereka makin melebar.
  Di negara-negara miskin, jumlah penduduk kaya sangat sedikit dibanding jumlah penduduk miskin.

Menurut teori ini, trickle down effect iu sesungguhnya sulit diterima. Bahkan elemen superior itu menggencet dan mengeksploitasi elemen-elemen yang inferior. So, yang mereka kembangkan justru keterbelakangan !

Comments

Popular posts from this blog

Create T Test Function Manually with R (Uji T Menggunakan R)

Uji Hipotesis merupakan salah satu hal yang paling mendasar dalam statistika. Dalam uji hipotesis kita dapat menguji kebenaran sebuah pernyataan. Salah satu uji hipotesis adalah Uji T. Hipotesis ini menggunakan distribusi Student-t. Uji ini digunakan untuk jumlah sampel yang  ≤ 30. Berikut Hipotesisnya : H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 ≠ µ2 Berikut R Code-nya : Artinya : Kita percaya 95% bahwa kedua rata-rata sampel mempunyai nilai yang sama. Semoga Bermanfaat :) R Code ini disusun oleh : Alvian Ferandy Emutya Amalia Sutri Vininda Mohammad Ammar Alwandi Zaradia Permatasari Semuanya Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Zara, Ammar, Sutri, Emut Alvian

Penjelasan Simpel Teori Rostow dan Harrod-Domar

Dalam Ekbang ada tuh yang namanya teori teori tentang pembangunan. Teori-teori itu berubah tiap dekade. Dulu yang paling populer dari tahun 1950-1960 adalah teori linier. Tahun 1970 teorinya digantikan oleh Teori Perubahan Struktural  dan Revolusi Ketergantungan Internasional. Dan yang lagi nge-Hitz di tahun 1980-1990 adalah teori kontrarevolusi neoklasik. “Lha kalo periode 2000-an teori apa dong??” “Alah ngga keluar di UTS bro” Yuk kita mulai........ Pasca Perang Dunia Kedua, teori-teori pembangunan ekonomi didominasi oleh empat aliran. Keempat pendekatan tersebut adalah: 1.        Model pertumbuhan tahapan linear 2.        Teori dan pola perubahan stuktural 3.        Revolusi ketergantungan internasional 4.        Kontrarevolusi pasar bebas neoklasik Kita sekarang akan lebih concern ke Teori Rostow dan Harrod-Domar Teori Tahap...

Sarjana Sains Terapan Plus Plus

“The Sexiest Job in 21st Century is Data Scientist” -Harvard Business Review- Sumber Gambar : Google Kenapa Data Scientist?   Data Scientist akhir-akhir ini jadi omongan di pasar kerja dunia. Harvard Business Review sampai ngomong kalo Data Scientist adalah pekerjaan terseksi di abad 21. Bagaimana tidak? sekarang tu jamannya big data, dimana ada miliaran gigabyte data yang tersebar di dunia. Nah, bila data itu tidak diolah dan dikelola dengan baik, data ngga akan bisa ngomong banyak. Namun bila   kau ingin sendiri   data itu bisa diolah dan dikelola dengan baik, data itu bakal jadi informasi yang sangat berguna bagi banyak pihak. Sekarang tu jamannya mbangun pakai data. Pemerintah di negara-negara maju maupun di negara berkembang membangun negaranya pakai data. Semua negara juga tau, kalo mbangun tanpa data, pembangunan di negaranya bakal serampangan dan ngga terarah sama sekali. Pemerintah di negara manapun selalu memperhatikan data-data s...